Teguran Dominan untuk Pelanggaran Lalu Lintas

Data Terungkap: Mayoritas Pelanggar Lalu Lintas Operasi Keselamatan Toba 2024 Usia 15-30 Tahun

Kasat Lantas Polres Nias AKP Sonahami Lase SH Saat Memimpin Pelaksanaan Giat Apel Pagi Sat Lantas Polres Nias
Gunungsitoli, Sidiknews.com - Operasi Keselamatan Toba 2024 baru saja selesai dan hasilnya menarik untuk diperhatikan. Kasat Lantas Polres Nias, AKP Sonahami Lase SH, mengungkapkan selama operasi berlangsung, terdapat 374 pelanggaran yang tercatat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 245 pelanggaran mendapat teguran, sementara 129 pelanggaran lainnya dikenakan tilang manual.
 
Dari data tilang manual, mayoritas pelanggaran terkait dengan ketidakpatuhan terhadap aturan penggunaan helm standar nasional Indonesia (SNI), yang mencapai 96 pelanggaran. Selain itu, ada 26 kasus melawan arus, 5 pelanggaran terkait knalpot yang tidak sesuai spesifikasi, serta satu pelanggaran masing-masing terkait pengemudi di bawah umur dan berboncengan lebih dari satu orang. 
 
"Barang bukti yang disita termasuk SIM sebanyak 27, STNK sebanyak 28, dan kendaraan sebanyak 74," Terang AKP Sonahami Lase, kepada media ini Kamis (28/03/2024).
 
Menariknya, dari data yang dikumpulkan selama pelaksanaan operasi, mayoritas pelanggar berada dalam rentang usia 15 hingga 30 tahun. Hal ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan khusus terhadap kelompok usia ini dalam upaya penegakan hukum dan sosialisasi keselamatan berlalu lintas.
 
Kasat Lantas Polres Nias mengatakan meskipun Operasi Keselamatan Toba 2024 telah berakhir, penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas tetap dilanjutkan. Kasat Lantas Polres Nias menegaskan bahwa faktor keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap patuh dan taat terhadap aturan lalu lintas.
 
Menurut AKP Sonahami Lase, pentingnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas tidak dapat diabaikan. Dengan adanya kerjasama antara aparat kepolisian dan masyarakat, diharapkan dapat menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih aman dan tertib bagi semua pihak.
 
Operasi Keselamatan Toba 2024 menjadi momentum penting untuk mengingatkan kembali pentingnya keselamatan dalam berlalu lintas. Melalui sosialisasi, penegakan hukum, dan kerjasama antara berbagai pihak, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di masa mendatang.
 
Dalam mengakhiri pernyataannya, Kasat Lantas Polres Nias sekali lagi menekankan pentingnya keselamatan sebagai prioritas utama. 
 
"Dengan demikian, upaya penegakan hukum dan sosialisasi keselamatan berlalu lintas akan terus dilakukan secara berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan berlalu lintas yang lebih aman dan tertib bagi semua," tandasnya.(ad01).