Kasus Pembunuhan Iwan Sutrisman Telaumbanua

Misteri Terbongkar dari Pelantikan TNI AL hingga Penangkapan

Korban dan Pelaku
Nias, Sidiknews.com - Pada hari Jumat, 29 Maret 2024, publik dikejutkan dengan informasi tragis tentang pembunuhan Iwan Sutrisman Telaumbanua, mantan calon Bintara TNI AL, yang kini terungkap sebagai korban kejahatan yang direncanakan dengan sadis. Berawal dari peristiwa pelantikan yang ditunda dan hilangnya Iwan, kini misteri tersebut telah terkuak dengan penangkapan seorang tersangka utama, Serda Adan Aryan Marsal, yang mengaku sebagai pelaku pembunuhan tersebut.
 
Informasi dihimpun, kronologi peristiwa yang terungkap menunjukkan adanya serangkaian kejadian yang mengarah pada tragedi pembunuhan tersebut. Saat pendaftaran calon Bintara TNI AL di Lanal Nias, Antonius Paiman Telaumbanua, saudara Iwan, meminta bantuan kepada Serda Pom Adan untuk memuluskan proses seleksi dengan imbalan uang sebesar 200 juta rupiah. Serda Adan yang telah mengenal keluarga tersebut sebelumnya, sepakat untuk membantu.
 
Meskipun Iwan tidak lulus dalam seleksi gelombang II tahun 2022, Serda Adan menyarankan agar Iwan mengikuti tes di Padang. Pada Desember 2022, Serda Adan bahkan mengunjungi keluarga Iwan dan menawarkan bantuan untuk mengirim Iwan ke Padang, dengan alasan akan membantu dalam seleksi di sana. Keluarga setuju dan menanggung semua biaya perjalanan.
 
Namun, bukti-bukti mengarah pada motif Serda Adan yang tidak lurus. Pada Desember 2022, keluarga menerima foto Iwan yang disertai dengan kabar bahwa Iwan telah lulus dan akan mengikuti pendidikan di Tanjung Uban. Permintaan uang pun terus dilakukan, termasuk untuk pembelian burung murai batu yang dia klaim untuk "om" atau "paman" yang berdinas di Padang.
 
Keluarga terus menunggu kepastian pelantikan Iwan, namun terus dihadapkan pada alasan-alasan yang meragukan dari Serda Adan. Bahkan, saat keluarga mengunjungi Tanjung Uban, pelantikan ditunda dengan dalih Iwan terpilih sebagai pasukan khusus Marinir, menyebabkan keluarga menunggu tanpa kepastian selama satu minggu.
 
Ketidakpastian ini berlanjut hingga Januari 2024, ketika keluarga akhirnya memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang. Setelah upaya mencari informasi keberadaan Iwan yang tidak membuahkan hasil, pada tanggal 27 Maret 2024, keluarga memutuskan untuk melapor ke Lanal Nias. Pihak Lanal Nias kemudian melakukan penangkapan terhadap Serda Adan Aryan Marsal, yang mengakui perbuatannya dalam pembunuhan tersebut.
 
Dari pengakuan Serda Adan, terungkap bahwa pembunuhan terjadi pada tanggal 24 Desember 2022 di daerah Talawi Sawahlunto. Iwan diserang dan ditusuk sebanyak tiga hingga empat kali dengan menggunakan pisau, kemudian mayatnya dibuang di sebuah jurang dangkal di dekat lokasi penusukan. Pengakuan ini mengungkap sisi gelap dari Serda Adan, yang sebelumnya dikenal sebagai seorang anggota TNI AL yang dihormati.
 
Kejadian ini mengguncang banyak pihak dan menyoroti masalah korupsi serta penyalahgunaan kepercayaan dalam perekrutan TNI AL. Kasus ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat untuk waspada terhadap penipuan dan kejahatan yang melibatkan oknum-oknum yang seharusnya menjaga keamanan dan keamanan negara.
 
Dengan terungkapnya kasus ini, diharapkan bahwa pihak berwenang dapat memberikan keadilan bagi korban dan menegakkan hukum secara adil. Semua pihak, terutama keluarga korban, layak mendapatkan kepastian dan keadilan atas peristiwa tragis yang menimpa mereka.(ad01).